KERJA KERAS vs KERJA IKHLAS
Banyak orang berpikir dan menyakini harus bekerja keras untuk menjadi kaya. Tetapi faktanya, para pekerja keras itu justru pendapatannya malah sedikit. Kalau standar kerja keras yang di pakai, seharusnya (maaf) tukang batu seharusnya paling kaya, tetapi faktanya tidak kan?
Banyak orang masih memelihara bahwa kekayaan atau rezeki itu harus di upayakan dengan kerja keras. Harus banting tulang peras keringat, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala. Jika perlu kerja 20 jam sehari, kalau tidur sehari 2 jam saja agar masa depan nanti bisa cerah.
Pendapat seperti ini menyatakan bahwa Tuhan itu BUKAN sebaik-baiknya pemberi rezeki, jadi rezeki harus di cari. Tuhan bukanlah sang Maha Pemberi kekayaan. Kekayaan (rezeki) itu BUKAN pemberian dari-Nya, jadi harus di upayakan kerja keras. Seolah-olah rezeki mereka adalah hasil dari keringatnya sendiri, bukan dari pemberian dari Tuhannya.
Banyak orang lupa diri bahwa kita semua di bawah pemeliharaannya.
Banyak orang tidak "menyadari" bahwa kita hidup di alam asbab (sebab akibat). Agar lebih mudah di fahami, kita semua hidup di alam pertumbuhan, tebar tuai. Inilah pentingnya ilmu kesadaran.
Jadi pemahaman yang tepat tentang kerja keras adalah "kerja keras" yang di maksudkan para orang sukses itu adalah mereka "kerja keras" di area sebab, BUKAN di area akibat untuk mewujudkan sukses itu sendiri, entah mereka sadari atau tidak. Jadi harus kita maklumi, jika ada orang yang sudah sukses bilang, "kita harus kerja keras agar sukses", lha wong mereka bukan motivator.
Mungkin kita mendengar Pak Raffi Ahmad, "kita harus kerja keras agar sukses". Faktanya beliau sering meng- MC tidak berniat untuk mencari bayaran. Bahkan sering kali job bayaran kecil pun beliau ambil. Itu artinya beliau kerja keras bukan termotivasi karena uangnya, tetapi motivasinya "kerja keras" untuk menebar kebermanfaatan diri, entah mereka sadari atau tidak. Karena beliau memang passion nya sebagai MC, untuk menghibur orang banyak.
Begitupun pak Choirul Tanjung, sering kali berbicara di media, "kita harus kerja keras, saya kerja 18 jam dalam sehari". Beliau kerja keras itu untuk "mengusahakan rezeki bagi ribuan anak buahnya". Beliau sendiri bilang,
"Bekerjalah yang baik dahulu, nanti uang akan mengikuti mu".
Yang artinya dalam agama, bekerjalah untuk ibadah, nanti dunia akan mengikuti mu. Jadi yang dikatakan pak Choirul Tanjung itu, bukan bekerja keras karena termotivasi untuk mencari uang itu sendiri, tetapi "bekerja keras" termotivasi untuk mengusahakan terbukanya pintu-pintu rezeki bagi orang lain, entah beliau sadari atau tidak. Jadi harap di maklumi, beliau juga bukan ahli di bidang motivator.
Jika Anda adalah owner suatu usaha, "bekerja keraslah" untuk fokus peningkatan kemakmuran karyawan Anda dari hari ke hari, ini adalah konsep dasar (di buku) Ilmu ilmiah dan Alamiah Menjadi Kaya.
"Kerja keras" di area sebab identik dengan kerja ikhlas. Karena "kerja keras" yang di maksud bukan kerja keras karena motivasi untuk uang, tetapi "kerja keras" untuk mencari poin nilai kebermanfaatan diri. Jadi mulai dari sekarang bedakan kerja keras dengan "kerja keras" (yang ada tanda kutip nya).
Ingat rumus nya, "Nilai x Leverage".
Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang banyak.
#Ilmu Ilmiyah dan Alamiah Menjadi Kaya
#Universitas Kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar